SIKLUS HIDUP PRODUK (PRODUCT LIFE CYCLE)
A. Tahapan-Tahapan Siklus Hidup Produk
Siklus hidup produk adalah suatu konsep
penting yang memberikan pemahaman tentang dinamika kompetitif suatu produk.
Seperti halnya dengan manusia, suatu produk juga memiliki siklus atau daur
hidup. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini yaitu suatu grafik yang
menggambarkan riwayat produk sejak diperkenalkan ke pasar sampai dengan ditarik
dari pasar. Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) ini merupakan konsep yang
penting dalam pemasaran karena memberikan pemahaman yang mendalam mengenai dinamika
bersaing suatu produk. Konsep ini dipopulerkan oleh levitt (1978) yang kemudian
penggunaannya dikembangkan dan diperluas oleh para ahli lainnya.
Ada berbagai pendapatan mengenai tahap –
tahap yang ada dalam Siklus Hidup Produk (Product Life Cycle) suatu produk.
Terdapat yang menggolongkannya menjadi :
1. Introduction
2. Growth
3. Maturity
4. Decline
5. Termination
Sementara itu ada juga yang mengemukakan
bahwa keseluruhan tahap – tahapan dalam Siklus Hidup Produk (Product Life
Cycle) itu terdiri atas :
1. Introduction
(pioneering)
2. Rapid
growth (market acceptance)
3. Slow
growth (turbulance)
4. Maturity
(saturation)
5. Decline
(obsolescence).
Walaupun demikian pada dasarnya yang
digunakan ialah penggolongan ke dalam empat tahapan, yakni :
1. Introduction
2. Growth
3. Maturity
4. Decline
1.
Tahap
Pengenalan (Introduction)
Ciri-ciri umum tahap ini adalah
penjualan yang masih rendah, volume pasar berkembang lambat (karena tingginya
market resistance), persaingan yang masih relatif kecil, tingkat kegagalan
relatif tinggi, masih banyak dilakukan modifikasi produk dalam pengujian dan
pengembangannya (karena problem yang timbul tidak seperti yang diramalkan dan
mungkin pula disebabkan pemahaman yang keliru tentang pasar), biaya produksi
dan pemasaran sangat tinggi, serta distribusi yang masih terbatas.
Dalam tahap perkenalan , barang mulai
dipasarkan kedalam jumlah yang besar meskipun volume penjualannya belum sesuai
. Barang yang di jual dasarnya barang baru (yang betul-betul baru) dikarenakan
masih berada ditahap permulaan, dan biasanya ongkos yang dikeluarkan ini juga
tinggi terutama biaya periklanan (Promosi). Promosi yang dilakukan tersebut
memang harus agresif serta juga mengarah kepada merek penjual. Di samping hal
itu distribusi barang itu juga masih terbatas serta laba yang diperoleh juga masih
rendah.
2.
Tahap
Pertumbuhan (Growth)
Dalam tahap ini, penjualan serta juga
laba akan meningkat dengan sangat cepat. disebabkan permintaan sudah sangat
meningkat serta juga masyarakat sekitara sudah mengetahui produk bersangkutan,
maka dari usaha promosi yang dilakukan oleh suatu perusahaan tersebut tidak
seagresif tahap sebelumnya. Di dalam tahap ini lahan pesaing sudah mulai
memasuki pasar sehingga terdapat persaingan menjadi lebih ketat. Cara lain yang
dapat dilakukan untuk dapat memperluas serta juga meningkatkan distribusinya
adalah dengan cara menurunkan harga jualnya.
3.
Tahap
Kedewasaan (Maturity)
Tahap ini ditandai dengan tercapainya
titik tertinggi dalam penjualan perusahaan. Normalnya tahap ini merupakan tahap
terlama dalam siklus hidup produk. Hal ini disebabkan pada tahap ini pemenuhan
inti kebutuhan oleh produk yang bersangkutan tetap ada. Sebagian besar produk
yang ada saat ini berada dalam tahap ini, karena itu sebagian besar strategi
pemasaran ditujukan untuk produk-produk dalam tahap ini. Strategi pemasaran
kreatif yang digunakan untuk memperpanjang daur hidup suatu produk disebut innovative
maturity. Penjualan dalam tahap ini sangat sensitif terhadap perubahan
perekonomian. Pasar semakin tersegmentasi, sehingga untuk masing masing segmen
diperlukan promosi yang berbeda dengan lainnya.
Umumnya
tahap ini terdiri dari tiga tingkatan, yaitu:
·
Tingkat Growth Maturity, yaitu
pertumbuhan penjualan mulai berkurang yang disebabkan oleh dewasanya
distribusi. Tidak ada lagi saluran distribusi baru yang bisa ditambah.
·
Tingkat Stable Maturity,
penjualan menjadi mendatar yang disebabkan oleh jenuhnya pasar. Sebagian
konsumen potensial telah mencoba produk baru yang ditawarkan perusahaan.
·
Pada tingkat ketiga, Decaying
Maturity, penjualan mulai menurun dan konsumen mulai bergerak ke produk
lain atau produk substitusi.
4.
Tahap
Penurunan (Decline)
Penjualan perusahaan yang semakin
bergerak ke arah penurunan merupakan gejala tahap decline dalam siklus
hidup produk. Penurunan penjualan ini disebabkan oleh faktor-faktor seperti
perubahan selera pasar, pasar merasa jenuh terhadap produk yang ada. produk
substitusi diterima konsumen (baik dan dalam negeri maupun dan luar negeri),
dan perubahan teknologi. Sejumlah alternatif dapat dilakukan pada tahap akhir
siklus hidup produk ini. Namun perlu diperhatikan bahwa pilihan alternatif
haruslah didasarkan pada kekuatan dan kelemahan perusahaan serta daya tarik
industri bagi perusahaan. Contoh produk elektronik yang sedang mengalami
penurunan adalah CPU atau personal komputer yang saat ini sudah hampir terlibas
oleh laptop.
0 komentar:
Posting Komentar